Type

news

Issue

Inclusivity

Tekankan Komitmen Mewujudkan Kota Inklusif bagi Anak, Kota Solo Terpilih Ikut Program Global Designing Cities Initiative: Street for Kids Leadership Accelerator

Wulandari Anindya Kana
Wed, 20 Jul 2022

Surakarta, 20 Juli 2022. Melanjutkan sukses dari penobatannya sebagai Kota Layak Anak Kategori Utama selama empat tahun berturut-turut oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), upaya Kota Solo untuk mewujudkan kota yang inklusif bagi anak kembali membuahkan hasil. Kota Solo terpilih sebagai salah satu dari 20 kota di dunia yang berkesempatan untuk mengikuti program Street for Kids Leadership Accelerator. Program yang digawangi oleh Global Designing Cities Initiative (GDCI) ini bertujuan untuk membentuk suatu jaringan global yang meliputi praktisi, ahli, dan perwakilan pemerintah kota untuk mengasah pengetahuan serta keterampilan masing-masing kota untuk meningkatkan kualitas mobilitas urban bagi anak-anak. Beberapa kota lain yang juga terpilih untuk mengikuti program ini di antaranya adalah Melbourne (Australia), Bogotá (Kolombia), Abuja (Nigeria), Los Angeles (AS), Bologna (Italia), dan Istanbul (Turki).

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo menyampaikan bahwa keterlibatan Pemerintah Kota Solo dalam program Program Street for Kids Leadership Accelerator oleh Global Designing Cities Initiative merupakan komitmen lanjutan pemerintah untuk meningkatkan upaya dan kapasitas dalam mewujudkan Kota Solo sebagai kota yang aman dan nyaman bagi semua warganya, terutama kelompok rentan seperti anak-anak.

“Melalui program ini, kami harap dapat membagi praktik baik dari Solo di ranah internasional sekaligus mendapatkan inspirasi dan ilmu baru yang dapat kami terapkan agar anak-anak di Solo dapat menikmati ruang kota dengan aman dan nyaman,” ujar Ari Wibowo.

Dari Mei sampai November 2022, tim dari Kota Solo yang terdiri dari dua praktisi perencanaan kota inklusif dari Yayasan Kota Kita (‘Kota Kita’) serta satu perwakilan dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta akan terlibat dalam pertemuan bulanan dengan GDCI dan perwakilan dari kota-kota terpilih untuk saling berbagi tantangan dan peluang yang dihadapi masing-masing kota. Selain itu, para tim juga akan mendengar paparan dari pembicara tamu dan mempelajari berbagai keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk merancang jalanan yang lebih aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Pada akhir program, Kota Solo dan kota-kota terpilih lainnya juga memiliki kesempatan untuk dipilih kembali menjadi penerima hibah dan dukungan teknis untuk mengimplementasi proyek transformasi jalanan yang berorientasi pada anak di tahun 2023.

“Kami senang dapat bekerja dengan berbagai kota dari latar yang beragam di seluruh dunia yang memiliki tujuan serupa untuk merancang jalanan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas hidup anak-anak,” ujar Skye Duncan, Direktur Eksekutif GDCI. “Kami percaya bahwa para pembawa perubahan ini dapat belajar dari satu sama lain, berbagi kesuksesan mereka, dan juga mengadaptasi praktik baik dari panduan Designing Streets for Kids untuk memberikan perubahan berarti yang bertahan lama di masing-masing kota.”

Salah satu upaya yang kini dilakukan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Solo menuju Kota Inklusif adalah membangun kolaborasi erat dengan organisasi sipil seperti Kota Kita dalam meningkatkan partisipasi warga di proses perancangan dan pembangunan ruang kota. Fuad Jamil, Fasilitator Senior di Kota Kita, menekankan bahwa program Street for Kids Leadership Accelerator ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas Pemerintah Kota Solo serta organisasi sipil yang mendampingi untuk mendorong kampanye keselamatan anak yang lebih komprehensif. 

“Isu keselamatan dan keamanan jalan bagi warga rentan seperti anak-anak saat ini lebih sering ditujukan kepada anak-anak, padahal ini juga urusan orangtua, sikap masyarakat umum, sekolah, dan pemerintah. Sejarah inklusi Kota Solo serta keterlibatan di program Street for Kids Leadership Accelerator ini dapat menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan kualitas keamanan jalan dan mewujudkan ruang kota yang nyaman untuk semua, termasuk anak-anak,” ujar Fuad Jamil.


Sejak 2010, Kota Kita dan Pemerintah Kota Surakarta telah bekerja dekat melalui berbagai inisiatif untuk mewujudkan Kota Solo yang lebih inklusif dan dibangun secara partisipatif bersama seluruh warganya. Salah satunya, program AT2030 yang dilaksanakan melalui kolaborasi Global Disability Innovation Hub dan Kota Kita baru saja meluncurkan hasil inisiatif riset mengenai infrastruktur inklusif di Kota Solo yang menggunakan berbagai metode partisipatif bersama warga disabilitas untuk mendalami pengalaman mereka dalam menavigasi lingkungan terbangun di Kota Solo. Temuan dari studi kasus ini kembali menyoroti komitmen dan visi politik Kota Solo untuk mewujudkan kota yang lebih inklusif melalui kebijakan, program, dan infrastruktur kota.